Pengenalan Pelajaran Serangga

05.54 Syarif Hidayat 0 Comments

Hubungan Serangga terhadap Manusia
Manusia memeroleh manfaat dari serangga dengan banyak cara. Tanpa layanan-layanan penyerbukan lebah madu dan serangga-serangga lain, kita akan terbatas pada sayuran, buah, makanan ternak yang akhirnya akan berimbas pada lemahnya sektor ekonomi. Serangga memberikan kita madu, sutera dan banyak produk berguna lainnya. Banyak jenis serangga adalah parasitik dan penting untuk mengontrol hama, mengontrol gulma, dan ada pula yang mengontrol sampah. Beberapa jenis telah dipakai untuk mengobati jenis-jenis penyakit tertentu.
Sebaliknya, banyak pula serangga yang berbahaya, bersifat merusak dan merugikan manusia. Mereka dapat menjadi hama yang menyerang tumbuhan, menularkan penyakit, melakukan pencemaran dan perusakan-perusakan lain. Jenis serangga perusak biasanya lebih dikenal oleh kebanyakan orang.

A.    Serangga-Serangga yang Bermanfaat
Serangga dan Penyerbukan

Reproduksi generatif pada tumbuhan tingkat tinggi dimungkinkan oleh proses penyerbukan. Proses ini terdiri dari pemindahan serbuk sari dari benang sari ke putik menjadikan biji berkembang, jaringan sekitarnya menggembung dan membentuk buah.
Serbuk sari dipindahkan dari bunga yang satu ke bunga yang lain melalui dua cara utama, yakni oleh angin dan serangga. Tumbuhan yang penyerbukannya dibantu angin menghasilkan sejumlah penyerbukan karena serbuk sari yang ditiup akan tersebar jauh dan luas. Sedangkan tumbuhan yang dibantu oleh serangga hanya sedikt penyerbukan. Biasanya serbuk sari melekat pada kaki serangga yang hinggap pada bunga dan terbawa pada saat terbang. Dan ketika menghinggapi bunga yang lain, serbuk sari ini kemudian lepas dan menempel pada putik dan terjadi pembuahan.



Gambar 2.1 Entomogami oleh seekor lebah madu

Sejumlah tumbuhan tergantung pada satu jenis tunggal serangga untuk membantu penyerbukan. Beberapa anggrek hanya diserbuk oleh kupu-kupu gendut besar (hawk months) yang mempunyai probosis panjang. Ficus smyrna diserbuk oleh lebah fikus, Blastophaga psenes.
Tumbuhan Rosaceae (apel, pir, cherri, dan beri-berian) tergantung terutama pada lebah-lebah madu untuk penyerbukan; semanggi tergantung dari bermacam lebah, terutama lebah madu dan lebah kebun gendut (bumble bees).
Selama ini serangga penyerbuk terpenting adalah lebah madu, Apis mellifera. Tanpa serangga ini, tidak mungkin untuk menghasilkan dan memperdagangkan berbagai macam buah seperti; mentimun, melon, almond, beberapa macam jeruk, dll. Lebah madu menjadi penting karena penyerbukan dari hasil-hasil dapat dilakukan dengan memindahkan kandang-kandang lebah ke dalam kebun pada waktu penyerbukan.

Produk-produk Perdagangan yang Berasal dari Serangga

Madu dan Malam Tawon. Produksi lebah madu sudah dilakukan sejak dulu, tercatat pada zaman Firaun. Madu dipakai secara meluas untuk dikonsumsi dan membuat bermacam produk lain dengan menambahkan madu sebagai bahannya. Malam tawon dipakai secara meluas oleh industry pembuatan lilin, semir, macam-macam tinta, pembuatan gigi palsu, kosmetik dsb.
Sutera. Industri sutera adalah industri yang telah ada dari dulu sejak tahun 2500SM. Pemeliharaan ulat sutera dan proses pemintalan sutera utama berasal dari Negara timur. Beberapa tipe ulat sutera telah digunakan untuk produksi sutera perdagangan, tetapi yang paling dikenal adalah ulat sutera jenis Bombyx mori, satu jenis ulat sutera yang jinak.

Sirlak. Dihasilkan dari sekresi serangga lak, Laccifer lacca, satu tipe serangga sisik pada pohon Ficus atau pohon beringin. Serangga-serangga ini membentuk kerak setebal 6-13 ml pada dahan tumbuhan-tumbuhan inang. Dahan atau ranting yang mengandung kerak ini dikumpulkan dan digerus. “biji-biji lak” yang terbentuk dilelehkan dan dikeringkan menjadi lembaran-lembaran atau lempengan-lempengan, yang kemudian dikirim ke industry pemrosesan tempat sirlak dibuat.

Zat-zat Pewarna dan Bahan-bahan Lain. Beberapa serangga telah dipakai dalam pembuatan zat warna. Serangga kokineum, Dactylopyus coccus, serangga sisik yang menyerupai mealy-bug, dipakai untuk produksi zat warna kokineum. Serangga- serangga ini memakan kaktus Opuntia (pir berduri). Zat warna ini sebagian besar telah digantikan dengan zat warna anilin.
Obat-obat tertentu telah dibuat dari serangga termasuk kantaridin yang dibuat dari tubuh-tubuh kering kumbang gatal Eropa. Banyak pula serangga seperti larva Corydalusdan jengkerik yang dijual dan digunakan sebagai umpan ikan.

B.     Serangga-Serangga Entmofagus
Serangga mempunyai kapasitas reproduksi yang tinggi dan potensial membuat populasi yang dahsyat. Tetapi mereka jarang melakukan hal yang demikian, karena sebagian besar hewan memangsa mereka. Dan terdapat pula kelompok serangga yang entomofagus atau memiliki sifat kanibal memakan serangga yang lain.
Pengontrolan yang dilakukan terhadap hama-hama serangga oleh serangga-serangga entomofagus adalah salah satu pemanfaatan dan faktor penting dalam menurunkan populasi serangga jenis hama. Serangga entomofagus yang menyerang hama dapat dianggap memiliki manfaat, sedangkan yang memakan serangga bermanfaat akan digolongkan kedalam serangga perusak.

Pentingnya Serangga-serangga Tanah

Terdapat beberapa macam serangga yang menghabiskan sebagian atau seluruh hidupnya di dalam tanah. Serangga dan tanah bersimbiosis mutualisme. Tanah menyediakan habitat, sarang dan seringkali makanan untuk serangga, sedangkan serangga akan membuat rogga-rongga udara dan ekskresi serta bahan-bahan organik dari serangga yang telah mati yang akan sangat bermanfaat untuk kesuburan tanah itu sendiri.
Serangga tanah biasanya sangat banyak. Semut contohnya, berinteraksi dan makan di atas tanah, namun membuat sarang di bawah tanah. Serangga-serangga penghuni tanah lain yang penting adalah gangsir, cicada (stadium nimfa), rayap, lebah penggali, kumbang dan lalat (stadium larva) dan beberapa aphid.

Serangga sebagai Penghancur Tumbuh-tumbuhan yang Tak Dikehendaki

Sebagian besar serangga memakan tumbuhan, dan sebagian kecil dianggap hama. Banyak serangga lain yang mungkin bermanfaat karena menghancurkan gulma-gulma, kakti atau tumbuhan musiman yang tidak dikehedaki.
Dari tahun1944-1948, beberapa jenis kumbang eropa (krisomelid dan buprestid) diimpor ke California untuk mengontrol gulma Klamath, dan terbukti sangat efektif.
Harus dicatat bahwa serangga-serangga pemakan gulma tidak selalu bermanfaat. Dalam beberapa hal, seekor serangga memakan gulma pada musim tertentu dan di musim selanjutnya saat gulma habis, kemudian menyerang tanaman kita.

Serangga sebagai Bahan Makanan Masyarakat dan Hewan Lain

Hewan insektivora menjadikan serangga sebagai makanannya. Hewan-hewan ini menjadi penting bagi manusia karena mereka menjadi agen penting dalam pengontrolan serangga-serangga hama. Dan terkadang manusia itu sendiri yang mengkonsumsi serangga.
Ikan air tawar biasanya memakan serangga akuatik jenis Ephemeroptera, Trichoptera, jentik nyamuk dan larva-larva kumbang air. Bangkong, katak, kadal, kelelawar, tikus tanah dan bajing terbang sebagian besar menjadi insektivora.
Serangga dikonsumsi oleh sejumlah orang di di berbagai belahan dunia. Ada yang memakan belalang (Acrididae). Di Meksiko, larva kupu-kupu raksasa dikalengkan dan dijual segar, kemudian dikeringkan sebelum dikonsumsi.

Serangga dalam Kedokteran dan Ilmu Bedah

Manusia telah berabad-abad menggunakan serangga atau hasil-hasil olahannya sebagai sarana pengobatan. Kantaridin, ekstrak tubuh kumbang lepuh, telah digunakan dalam pengobatan kondisi tertentu sistem urogenital. Racun lebah telah digunakan dalam pengobatan artritis.
Salah satu peranan serangga dalam dunia medis yang paling mengesankan adalah pemakaian larva dari lalat hijau untuk mengobati kondisi jaringan yang sedang mengalami pembusukan. Setelah mempelajarinya, diperoleh fakta bahwa ekspresi larva dalam pembusukan jaringan dapat menghasilkan pengaruh penyembuhan yaitu alantoin.

Penggunaan Serangga dalam Penelitian Ilmiah

Penelitian-penelitian fisiologi serangga telah memajukan pemahaman kita tentang fisiologi pada umumnya. Penelitian ekstensif gizi serangga, fisiologi neromuskuler dan hormon telah memberikan banyak pengetahuan untuk kita.
Lalat buah, Drosophila melanogaster, yang mudah didapatkan dalam jumlah banyak sudah menjadi bahan penelitian ahli-ahli genetika untuk meneliti tentang kromosom raksasa.


Gambar 2.2 Kromosom Drosophila melanogaster

Nilai Seni dan Keindahan Serangga

Keindahan serangga telah banyak digunakan untuk pola-pola oleh para seniman; pengrajin permata dan ahli-ahli desain. Sejumlah kupu-kupu, ngengat dan kumbang dilengkapi dengan pola-pola bernilai seni tinggi. Gelang, kalung, pin dasi dan pin tebaran seringkali dibuat dengan pola seekor serangga.
Serangga-serangga yang berwarna dan bermotif indah dimasukkan ke dalam plastik atau dikoleksi dalam kotak kaca, dibuat menjadi gantungan kunci dan kerajinan lain yang memiliki nilai seni tinggi.

C.    Serangga-Serangga Perusak

Masyarakat sekitar sering dirugikan oleh aktivitas makan dan lainnya yang dilakukan oleh serangga. Banyak serangga yang makan tumbuhan yang ditanam. Serangga-serangga lain memakan bahan-bahan makanan, pakaian, atau perabotan yang terbuat dari kayu.
Tapi bagaimanapun merugikannya kelompok serangga perusak, mereka masih kalah jumlah dari serangga yang bermanfaat. Walaupun biasanya manfaat itu sendiri kurang nyata.
Serangga yang Menyerang Tanaman

Kebanyakan tipe-tipe tumbuhan, termasuk segala jenis tumbuhan yang ditanam untuk kepentingan manusia, diserang dan dirusak oleh serangga. Kerusakan itu disebabkan oleh aktivitas makan, rusak karena perteluran atau adanya serangga yang bertindak sebagai agen penyakit menular bagi tumbuhan. Kerusakan yang dialami oleh tumbuhan biasanya bervariasi dari pengurangan tingkat produksi sampai pada kerusakan total atau tumbuh kembangnya terhenti.

Serangga dan Penyakit Tanaman

Selama beberapa tahun terakhir telah banyak dipelajari tentang peranan serangga dalam menularkan penyakit pada tumbuhan. Setidaknya ada 200 macam penyakit tumbuhan yang memiliki serangga vektor dan sekitar tiga perempat dari total penyakit itu disebabkan oleh virus yang mana akan berpindah melalui serangga vektor.
Ada tiga jalan masuknya patogen-patogen ke dalam tubuh tumbuhan yang disebabkan oleh serangga.
1.      Patogen secara kebetulan masuk melalui saluran telur atau saluran pencernaan serangga dan berpindah ke tanaman.
2.      Patogen dapat ditularkan pada atau dalam tubuh serangga dari satu tumbuhan ke tumbuhan lain.
3.      Patogen dapat tetap tinggal di dalam tubuh serangga dalam jangka waktu yang singkat juga dalam waktu yang lama. Sampai menemukan waktu yang tepat untuk berpindah ke tumbuhan.

Serangga yang Menyerang Hasil Produksi yang Disimpan

Hasil panen dan hasil olahan dari tumbuhan yang disimpan dalam bentuk makanan, pakaian, bahan bangunan dan sebagainya masih dapat diserang dan dirusak oleh beberapa jenis serangga. Kerusakan tersebut bisa jadi karena dimakan atau penembusan jaringan-jaringan dalam bahan tersebut.
Serangga yang Menyerang Hewan dan Manusia

Ada empat cara utama serangga dalam menyerang hewan dan manusia: (1) mereka mungkin hanya bertujuan untuk mengganggu, (2) memasukkan racun dengan gigitan atau sengatan, (3) hidup dalam tubuh hewan atau manusia sebagai parasit, dan (4) menjadi agen dalam penularan penyakit.
Serangga pengganggu contohnya adalah lalat dahi dan lalat lambung kuda. Serangga beracun biasanya adalah artropoda, seperti laba-laba, kutu busuk, tungau, caplak, dan kelabang. Serangga-serangga parasit misalnya kutu penggigit dan larva lalat. Sedangkan serangga yang menjadi agen penyakit yang paling terkenal adalah nyamuk malaria.

Gambar 2.3 Daur hidup plasmodium malariae

Pengontrolan Serangga

Sejumlah metode telah digunakan untuk menekan populasi serangga dan mengurangi kerusakan yang ditimbulkannya, mencakup cara-cara mekanik, kultur, biologis, dan kimiawi. Ada juga pendekatan-pendekatan baru seperti penggunaan feromon, hormone juvenile, dan pemandulan secara radioaktif.
Ahli-ahli entomologi pertanian dan kesehatan berkesimpulan bahwa segala cara yang ada harus dilakukan agar dapat sukses dalam menekan angka kerusakan yang ditimbulkan oleh serangga dengan tetap mengantisipasi efek lain dari cara-cara tersebut. Misalnya penggunaan bahan kimia yang mengontrol serangga, namun bisa menimbulkan kerusakan dan kontaminasi pada tanaman.

You Might Also Like

0 komentar: