Fisiologi Tumbuhan

23.06 Syarif Hidayat 0 Comments

WTF! Gara-gara ponsel yang lowbat jadinya pagi tadi sya ketinggalan kuliah. Soalnya yang biasa ngebangunin tiap pagi itu alarm di ponsel. Tapi ga apa-apalah. Baru pertama kali. Mudah-mudahan besok ga lagi deh. Move ON.
Siang ini saya mau membagi file mata kuliah "Fisiologi Tumbuhan". Salah satu mata kuliah yang menurut saya susah tuk dapat nilai A selain Biokimia. Tapi saya yakin kalo Biologist semua tekun dan gigih pasti akan mendapat nilai yg lebih tinggi dari saya :) Amin.
Fisiologi Tumbuhan adalah salah satu cabang ilmu dari biologi yang terkhusus mempelajari sisi fisiologis (fungsi dan kegiatan kehidupan) dari tumbuhan.

Berikut file-filenya:
Untuk pengantar silahkan klik link berikut;
http://www.scribd.com/doc/111419657
http://www.scribd.com/doc/111419772
http://www.scribd.com/doc/111419899
http://www.scribd.com/doc/111421070

Untuk Diktat kuliah silahkan lin berikut; (ada bab yang missing :D, so saya uplod yang ada aja ('_^)V)

http://www.scribd.com/doc/111421582
http://www.scribd.com/doc/111421645
http://www.scribd.com/doc/111421718
http://www.scribd.com/doc/111421907
http://www.scribd.com/doc/111422155
http://www.scribd.com/doc/111422208
http://www.scribd.com/doc/111422390
http://www.scribd.com/doc/111422550
http://www.scribd.com/doc/111422737
http://www.scribd.com/doc/111422973
http://www.scribd.com/doc/111423163
http://www.scribd.com/doc/111423215
http://www.scribd.com/doc/111423222
http://www.scribd.com/doc/111423328

Untuk Laporan Praktikum klik link berikut; (sama dengan diktat, ada dua unit (III dan IV) yang missing :D)
http://www.scribd.com/doc/111420135
http://www.scribd.com/doc/111420201
http://www.scribd.com/doc/111420215
http://www.scribd.com/doc/111420259
http://www.scribd.com/doc/111420277

Habis nyedot, jangan lupa bayar yah! ets, maksudnya kasih komentar :)

0 komentar:

Desain dan Pengembangan Kurikulum

10.12 Syarif Hidayat 0 Comments

Sudah tengah malam nih... namun dalam kesempatan ini sya akan membagikan SESUATU untuk biologist sekalian.
Kali ini dari mata kuliah "Desain dan Pengembangan Kurikulum". Mata kuliah berbasis pendidikan untuk calon guru Biologi :)


Perkembangan dunia pendidikan mengalami percepatan luar biasa. Semua pihak berlomba-lomba mendesain model pendidikan yang up to date, aplikatif dan produktif. Namun sepertinya bersifat instan dan responsif dengan pertimbangan sesuai perkembangan zaman. Risikonya, kita bisa kehilangan karakter pendidikan bagi anak-anak kita.
Ada dua hal yang perlu kita persiapkan. Pertama, membuat grand desain kurikulum (normatif-tekstual). Kedua, membuat sistem aplikasi kurikulum (aplikatif-kontekstual) Keduanya saya bahasakan: “membangun filosofi kurikulum berkarakter”.



Grand Desain Kurikulum
Ilmu pengetahuan yang diajarkan saat ini mengalami pemisahan, yaitu ilmu ilmu agama dan ilmu umum. Ilmu umum antara lain Matematika, Sains, PKPS dan sebagainya, sedang ilmu agama antara lain Tauhid, Ibadah, Akhlak dan sejenisnya.
Padahal menurut Islam tidak ada pemisahan, baik secara filosofis maupun aplikatif antara ilmu umum dan ilmu agama. Semua ilmu memiliki karakter yang sama yaitu Tauhid (mengesakan-Nya).
Dari sinilah kita mulai mendesain bangunan induk kurikulum yang nantinya diterjemahkan ke dalam model kurikulum yang aktual dan kontekstual sehingga kita tidak kehilangan dasar pijakan dan tidak ketinggalan zaman.
Model kurikulum yang berganti-ganti dari tahun ke tahun terkesan sangat instan, sebentar-sebentar berubah. Perubahan ini akan berdampak tidak sehat bagi iklim pendidikan saat ini. Dimana guru sebagai media transfer ilmu dipaksa untuk melakukan percepatan dalam perubahan pola belajar-mengajar dan sekaligus dampak buruknya juga dirasakan oleh siswa yang menjadi obyek kurikulum tersebut. Siswa menjadi semacam kelinci percobaan.
Pada prinsipnya, sistem pendidikan memiliki entry point dan ending point yang terukur. Kurikulum pendidikan di institusi pendidikan terpadu semacam LPIT Harapan Bunda sebenarnya memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh institusi pendidikan lain yaitu Kurikulum Pendidikan Berkarakter Tauhid.
Pada institusi pendidikan nonterpadu, parameter keberhasilan siswa dalam belajar cukup dilihat dari akumulasi nilai yang tertinggi dalam semua mata pelajaran. Dengan kata lain siswa yang berhasil adalah mereka yang mencapai peringkat pertama. Tidak bisa dilihat apakah iman, ilmu dan akhlaknya dalam kehidupan sehari-hari juga the best. Inilah ketimpangan yang terjadi selama ini.
Sedangkan pada institusi pendidikan terpadu seperti Harapan Bunda keberhasilan siswa tidak hanya diukur secara kuantitas tetapi juga secara kualitas. Seorang siswa yang dikatakan berhasil dalam pendidikan adalah mereka yang semakin cerdas akan semakin beriman dan semakin bagus akhlaknya. Inilah keseimbangan yang tampak dalam pola pendidikan terpadu, yang meletakkan dasar-dasar tauhid ke dalam semua mata pelajaran yang diajarkan. Inilah yang saya maksud membangun Filosofi Kurikulum Berkarakter Tauhid.

Kurikulum yang aplikatif
Sistem kurikulum yang aplikatif perlu dirancang sebagai bentuk konkret kurikulum induk berkarakter Tauhid. Sayangnya, kurikulum di Indonesia tidak secara khusus menjadikan Tauhid sebagai nilai dasar keberhasilan pendidikan. Paradigma inilah yang perlu diubah. Butuh jihad pendidikan dari kita untuk kurikulum berkarakter Tauhid ke semua pengetahuan yang jadi santapan anak-anak kita.
Ingat, sekali kita mewariskan sesuatu yang salah, yang menjauhkan mereka dari Allah SWT, menjadikan mereka pintar tapi sombong, maka dosa kita akan terus mengalir selama apa yang kita ajarkan kepada anak-anak terus diamalkan.
Sebaliknya ketika kita meletakkan dasar-dasar pendidikan yang benar bagi mereka, lalu mereka mengamalkan secara kontinyu maka kita telah mencelupkan mereka ke dalam celupan Tauhid.
Kita harus terus berusaha membuat kurikulum yang aplikatif, mampu berkompetisi, dan tidak keluar dari nilai dasar Tauhid. Memang berat, tetapi yakinlah bahwa kita tidak salah dalam merancang bangun sistem pendidikan Islam terpadu. Kuncinya adalah istiqomah dalam memperbaiki sistem, jangan berhenti dan puas dengan yang sudah ada.
Ditulis oleh: Drs. H. Duta Grafika (Pemerhati dunia pendidikan)

Untuk pengantar silahkan klik link berikut: 

OK sekian dulu untuk malam ini. Hari Senin ada jadwal kuliah jam 7 pagi.
yang lain nyusul Eaaaa!!! :)

0 komentar:

Botani Tumbuhan Rendah

07.40 Syarif Hidayat 0 Comments

Archaea, Cyanobacteria, Chlorophyta

Cyanobacteria
Archaea
Chlorophyta



Selain "Zoologi Invertebrata" mata kuliah lain yang memiliki bobot SKS 3(1) karena adanya praktikum adalah "Botani Tumbuhan Rendah" atau sering kita singkat dengan BTR. BTR merupakan mata kuliah dalam bidang ilmu Botani yang terkhusus mempelajari tumbuhan tingkat rendah berupa; bakteri, ganggang, lumut, fungi dan beberapa tumbuhan paku.
Dalam kesempatan ini sayan hanya akan memberikan sedikit file kuliah dan laporan praktikum lapangan berhubung laporan praktikum mingguan dibuat dalam buku penuntun dan hanya berupa gambar, klasifikasi dan pembahasan masing-masing bahan yang dipraktikumkan.


Untuk mendownload file tentang "Archaea" silahkan klik link berikut:
http://www.scribd.com/doc/111126350

Untuk mendownload file tentang "Cyanobacteria" silahkan klik link berikut:
http://www.scribd.com/doc/111126471

Untuk mendownload file tentang "Chlorophyta" dan beberapa species lain silahkan klik link berikut:
http://www.scribd.com/doc/111122820/Btr-Pak-Muhiddin
file terakhir adalah file asli dari dosen pengampu mata kuliah BTR: Bpak Muhiddin.

Dan yang terakhir adalah contoh laporan Praktikum Lapangan.
http://www.scribd.com/doc/111371599

0 komentar:

Zoologi Invertebrata II

04.05 Syarif Hidayat 0 Comments

Cnidaria

Setelah sebelumnya saya telah membagikan sedikit mengenai protozoa, sekarang saya akan membagikan tentang phylum lain (Cnidaria; Anthozoa, Cubozans, Hydrozoa, dan Schypozoa).

sumber: ucmp.berkeley.edu























Sebagai pengantar silahkan klik link ini: http://www.scribd.com/doc/111106549
atau yang ini: http://www.scribd.com/doc/111205938
Dua-duanya juga boleh :)


Untuk Cnidaria silahkan klik di sini: http://www.scribd.com/doc/111106579
Untuk Anthozoa silahkan klik di sini: http://www.scribd.com/doc/111106942
Untuk Cubozans silahkan klik di sini: http://www.scribd.com/doc/111107091
Untuk Hydrozoa silahkan klik di sini: http://www.scribd.com/doc/111107207

Jangan lupa like dan comment yah! Thaks...















0 komentar:

Zoologi Invertebrata

02.27 Syarif Hidayat 0 Comments

Protozoa

Protozoa adalah hewan pertama (Bahasa Yunani) dan merupakan kelompok lain dari protista eukariot.
Kadang-kadang kita kesulitan untuk membedakan antara algae dengan protozoa tersebut. Protozoa hanya dapat diamati dengan menggunakan mikroskop. Protozoa memiliki sel yang eukariot dibedakan dari prokariot karena ukurannya yang lebih besar, dibedakan dari algae karena tidak berklorofil, dibedakan dari fungi karena dapat bergerak aktif dan tidak berdinding sel, serta dibedakan dari myxomycota  karena tidak dapat membentuk badan buah.

Formation of food cup surrounding an oil drop

Phagocytosis

by A. Kihara (Hosei University)
Dalam artikel ini, saya akan memberikan contoh protozoa, Paramoeba dan Neoparamoeba. Selain itu saya juga akan membagikan file tentang organel-organel dalam tubuh protozoa.

Untuk melihat perbedaan penampakan (morfologi) antara Paramoeba dan Neoparamoeba, silahkan klik link berikut: http://www.scribd.com/doc/111102988/Penampakan-Paramoeba-Dan-Neoparamoeba (maaf artikelnya masih berbahasa Inggris, untuk ICP no problem :))
Dan untuk melihat organel-organel pada protozoa, silahkan klik link berikut: http://www.scribd.com/doc/111103003/Organel-Pada-Protozoa

NB: thanks for brother Algazali for protozoa animation above.
Jangan lupa untuk memberikan komentar dan jadi follower di blog saya. terima kasih :)

0 komentar:

Sistem Reproduksi

23.17 Syarif Hidayat 0 Comments

Selamat IDUL ADHA!!!


Selamat siang biologist sekalian. Sudah bersiap-siap menyambut lebaran Idul Qurban nih? Yah, kalo saya sih untuk kali pertama ini bakalan lebaran jauh dari keluarga. :'(
Tapi bagaimanapun, hari raya harus tetap dirayakan, meskipun jauh dari keluarga. So, Selamat Hari Raya Idul Adha 1433H untuk biologist sekalian. Jangan sampai kebanyakan makan daging loh! Entar kolesterolnya meningkat drastis :)



Yup, masuk ke inti. Hari ini saya mau membagikan contoh laporan praktikum kepada adik-adik program Strata 1 (Sarjana Biologi ataupun Sarjana Pendidikan Biologi). Tapi ini bukan untuk dicopas yah! Cuma untuk referensi buat adik-adik. Tapi kalo dah kepepet, ga apa-apalah. Sekali-sekali. Kan ilmu akan lebih berguna jika kita bagikan atau ajarkan ke orang lain :)

Untuk kesempatan kali ini, laporan yang akan saya bagikan adalah laporan untuk mata kuliah "Perkembangan Hewan" atau "Reproduksi dan Embriologi". Mata kuliah favorit saya :)
Tidak semua laporan bisa saya bagikan, karena ada salah satu atau salah dua dari semua unit yang tidak saya ikuti dengan alasan-alasan klasik yang tentunya biologist sekalian sudah ketahui. Adapun kesalahan dalam penulisan laporannya harap dimaklumi, karena manusia tak pernah luput dari kesalahan.


Nih filenya. Silahkan disedot!
Ingat jangan dicopas. Nanti melanggar Undang-undang Hak Cipta loh! :)
http://www.scribd.com/doc/111094394/Laporan-Perkembangan-Hewan-UNIT-I
http://www.scribd.com/doc/111094670/Laporan-Perkembangan-Hewan-UNIT-II
http://www.scribd.com/doc/111094674/Laporan-Perkembangan-Hewan-UNIT-III
http://www.scribd.com/doc/111094684/Laporan-Perkembangan-Hewan-UNIT-IV
http://www.scribd.com/doc/111094849/Laporan-Perkembangan-Hewan-UNIT-V
http://www.scribd.com/doc/111094851/Laporan-Perkembangan-Hewan-UNIT-VI
http://www.scribd.com/doc/111095230/Laporan-Perkembangan-Hewan-UNIT-VII
http://www.scribd.com/doc/111095436/Laporan-Perkembangan-Hewan-UNIT-VIII
http://www.scribd.com/doc/111095433/Laporan-Perkembangan-Hewan-UNIT-IX

Jangan comment dan like-nya yah! :)

0 komentar:

10.07 Syarif Hidayat 0 Comments

TAKSONOMI BLOOM beserta REVISINYA


Taksonomi Bloom merujuk pada taksonomi yang dibuat untuk tujuan tujuan pendidikan. Taksonomi ini pertama kali disusun oleh Benjamin S. Bloom pada tahun 1956.
Dalam hal ini, tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain (ranah, kawasan) dan setiap domain tersebut dibagi kembali ke dalam pembagian yang lebih rinci berdasarkan hirarkinya.
Tujuan pendidikan dibagi ke dalam tiga domain, yaitu:


  1. Cognitive Domain (Ranah Kognitif), yang berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir.
  2. Affective Domain (Ranah Afektif) berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri.
  3. Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor) berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik seperti tulisan tangan, mengetik, berenang, dan mengoperasikan mesin.
Beberapa istilah lain yang juga menggambarkan hal yang sama dengan ketiga domain tersebut di antaranya seperti yang diungkapkan oleh Ki Hajar Dewantoro, yaitu: cipta, rasa, dan karsa. Selain itu, juga dikenal istilah: penalaran, penghayatan, dan pengamalan.
Dari setiap ranah tersebut dibagi kembali menjadi beberapa kategori dan subkategori yang berurutan secara hirarkis (bertingkat), mulai dari tingkah laku yang sederhana sampai tingkah laku yang paling kompleks. Tingkah laku dalam setiap tingkat diasumsikan menyertakan juga tingkah laku dari tingkat yang lebih rendah, seperti misalnya dalam ranah kognitif, untuk mencapai “pemahaman” yang berada di tingkatan kedua juga diperlukan “pengetahuan” yang ada pada tingkatan pertama.


Untuk penjelasan setiap Ranah dan penjabarannya silahkan klik lin berikut:
http://www.scribd.com/doc/111017891/Revisi-Bloom

0 komentar:

08.54 Syarif Hidayat 0 Comments

Forza Juventus!!!

30 sul Campo 











0 komentar:

Ekologi

22.17 Syarif Hidayat 0 Comments



Klasifikasi Ekologis Air Tawar

A.    Berdasarkan Niche
Tumbuhan sebagai produsen
·      Autotrof
Organisme autotrof adalah organisme yang dapat mensintesis makanannya sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti matahari dan kimia, peranannya sebagai produsen dalam ekosistem air tawar, contohnya  tumbuhan hijau.
·      Fagotrof
Penyu sebagai konsumen
Organisme fagotrof adalah organisme pemakan organisme lain/makro konsumen (karnivora predator, parasit), peranannya adalah konsumen dalam ekosistem air tawar.
·      Sapotrof
Jamur sebagai konsumen/dekomposer
Organisme sapotrof adalah organisme yang dapat hidup pada substrat sisa-sisa organisme/pemakan sampah atau sisa organisme lain, perananya adalah konsumen dalam ekosistem air tawar.

B.     Berdasarkan Model Kehidupan
·      Bentos
Contoh Bentos
Hewan atau tumbuhan yang hidup di dasar perairan/endapan. Bentos dapat sessil (melekat/bergerak bebas). Klasifikasi bentos menurut ukurannya yaitu Makrobenthos (memiliki ukuran lebih besar dari 1 mm) contohnya cacing, Meiobenthos (memiliki ukuran antara 0,1-1 mm), contohnya nematoda dan Mikrobenthos (memiliki ukuran lebih kecil dari 0,1 mm) contohnya bakteri. Berdasarkan morfologi dan cara makanannya bentis dapat dibagi menjadi 4 yaitu a). Bentos pemakan deposit yang selektif, b). Bentos pemakan deposit yang  tidak selektif, c). Bentos pemakan alga, e). Bentos omnivora/predator
·      Perifiton
Hewan atau tumbuhan yang melekat/bergantungan pada tubuhan/benda lain seperti batu-batuan, contohnya keong.
Perifiton

·      Plankton
Jenis-jenis plankton
Organisme yang biasanya melayang-layang (bergerak pasif) mengikuti aliran air, dan juga merupakan organisme yang sangat penting di dunia karena menjadi bekal makanan untuk kehidupan akuatik. Plankton terdiri dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan laut, ukurannya kecil, walaupun sejenis benda hidup, planton tidak mempunyai kekuatan  untu melaean arus, air pasang atau angin yang menghanyutkannya. Plantkton terbagi atas 2 yaitu fotoplankton ( plankton  tumbuhan), dan zooplankton (plankton hewan).
·      Nekton
Organisme yang tinggal di dalam kolom air baik di perairan tawar maupun  laut, juga dapat diartikan sebagai organisme yang aktif berenang dalam air. Nekton terbagi atas 3 kelas yaitu Vertebrata ( ikan), Molusca (cumi-cumi dan kerang), Crustacea (lobster, udang, dan kepiting).
Ikan sebagai nekton

·      Neuston
Organisme yang mengapung/berenang/beristirahat di permukaan air atau bertempat pada permukaan air, contohnya serangga air.
Salah satu contoh neuston
 Secara umum ekosistem air tawar dapat ditunjukkan dengan gambar berikut:






 

0 komentar:

Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, dan Model Pembelajaran

09.49 Syarif Hidayat 0 Comments



Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, dan Model Pembelajaran

sumber: akhmadsudrajat.wordpress.com
Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna, sehingga seringkali orang merasa bingung untuk membedakannya. Istilah-istilah tersebut adalah: (1) pendekatan pembelajaran, (2) strategi pembelajaran, (3) metode pembelajaran; (4) teknik pembelajaran; (5) taktik pembelajaran; dan (6) model pembelajaran. Berikut ini akan dipaparkan istilah-istilah tersebut, dengan harapan dapat memberikan kejelasaan tentang penggunaan istilah tersebut.
Pendekatan pembelajarandapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).
Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke dalam strategi pembelajaran. Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003) mengemukakan empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu:
  1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya.
  2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling efektif untuk mencapai sasaran.
  3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan dtempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran.
  4. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha.
Jika kita terapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah:
  1. Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni perubahan profil perilaku dan pribadi peserta didik.
  2. Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang paling efektif.
  3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode dan teknik pembelajaran.
  4. Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria dan ukuran baku keberhasilan.
Sementara itu, Kemp (Wina Senjaya, 2008) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran J. R David, Wina Senjaya (2008) menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran. Dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian pula, yaitu: (1) exposition-discovery learning dan (2) group-individual learning (Rowntree dalam Wina Senjaya, 2008). Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakan antara strategi pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran deduktif.
Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu. Dengan kata lain, strategi merupakan “a plan of operation achieving something” sedangkan metode adalah “a way in achieving something” (Wina Senjaya (2008). Jadi, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8) debat, (9) simposium, dan sebagainya.
Selanjutnya metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan gaya pembelajaran. Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.
Sementara taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Misalkan, terdapat dua orang sama-sama menggunakan metode ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik yang digunakannya. Dalam penyajiannya, yang satu cenderung banyak diselingi dengan humor karena memang dia memiliki sense of humor yang tinggi, sementara yang satunya lagi kurang memiliki sense of humor, tetapi lebih banyak menggunakan alat bantu elektronik karena dia memang sangat menguasai bidang itu. Dalam gaya pembelajaran akan tampak keunikan atau kekhasan dari masing-masing guru, sesuai dengan kemampuan, pengalaman dan tipe kepribadian dari guru yang bersangkutan. Dalam taktik ini, pembelajaran akan menjadi sebuah ilmu sekalkigus juga seni (kiat)
Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
Berkenaan dengan model pembelajaran, Bruce Joyce dan Marsha Weil (Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990) mengetengahkan 4 (empat) kelompok model pembelajaran, yaitu: (1) model interaksi sosial; (2) model pengolahan informasi; (3) model personal-humanistik; dan (4) model modifikasi tingkah laku. Kendati demikian, seringkali penggunaan istilah model pembelajaran tersebut diidentikkan dengan strategi pembelajaran.
Untuk lebih jelasnya, posisi hierarkis dari masing-masing istilah tersebut, kiranya dapat divisualisasikan sebagai berikut:
Di luar istilah-istilah tersebut, dalam proses pembelajaran dikenal juga istilah desain pembelajaran. Jika strategi pembelajaran lebih berkenaan dengan pola umum dan prosedur umum aktivitas pembelajaran, sedangkan desain pembelajaran lebih menunjuk kepada cara-cara merencanakan suatu sistem lingkungan belajar tertentu setelah ditetapkan strategi pembelajaran tertentu. Jika dianalogikan dengan pembuatan rumah, strategi membicarakan tentang berbagai kemungkinan tipe atau jenis rumah yang hendak dibangun (rumah joglo, rumah gadang, rumah modern, dan sebagainya), masing-masing akan menampilkan kesan dan pesan yang berbeda dan unik. Sedangkan desain adalah menetapkan cetak biru (blue print) rumah yang akan dibangun beserta bahan-bahan yang diperlukan dan urutan-urutan langkah konstruksinya, maupun kriteria penyelesaiannya, mulai dari tahap awal sampai dengan tahap akhir, setelah ditetapkan tipe rumah yang akan dibangun.
Berdasarkan uraian di atas, bahwa untuk dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, seorang guru dituntut dapat memahami dan memliki keterampilan yang memadai dalam mengembangkan berbagai model pembelajaran yang efektif, kreatif dan menyenangkan, sebagaimana diisyaratkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Mencermati upaya reformasi pembelajaran yang sedang dikembangkan di Indonesia, para guru atau calon guru saat ini banyak ditawari dengan aneka pilihan model pembelajaran, yang kadang-kadang untuk kepentingan penelitian (penelitian akademik maupun penelitian tindakan) sangat sulit menermukan sumber-sumber literarturnya. Namun, jika para guru (calon guru) telah dapat memahami konsep atau teori dasar pembelajaran yang merujuk pada proses (beserta konsep dan teori) pembelajaran sebagaimana dikemukakan di atas, maka pada dasarnya guru pun dapat secara kreatif mencobakan dan mengembangkan model pembelajaran tersendiri yang khas, sesuai dengan kondisi nyata di tempat kerja masing-masing, sehingga pada gilirannya akan muncul model-model pembelajaran versi guru yang bersangkutan, yang tentunya semakin memperkaya khazanah model pembelajaran yang telah ada.
==========
Sumber:
Abin Syamsuddin Makmun. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya Remaja.
Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990. Strategi Belajar Mengajar (Diktat Kuliah). Bandung: FPTK-IKIP Bandung.
Udin S. Winataputra. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Wina Senjaya. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Beda Strategi, Model, Pendekatan, Metode, dan Teknik Pembelajaran (http://smacepiring.wordpress.com/)
==========

0 komentar: